Monday 30 March 2015

Østerbro Kollegiet

Ketika saya merencanakan untuk kedatangan saya di Copenhagen, Denmark, saya mendapat bantuan dari supervisor saya yang baik hati dengan menghubungkan saya ke bagian University of Copenhagen Housing Foundation. Setelah mendaftarkan diri, saya mendapatkan akun dimana saya bisa memilih jenis akomodasi yang sesuai dengan budget saya. Perlu diketahui, bahwa untuk mahasiswa S3 di University of Copenhagen, memiliki hak untuk menggunakan jasa dari Housing Foundation ini maksimal 1 tahun. Maka untuk pertama kali, saya menyewa untuk 6 bulan saja, berharap dalam waktu kurang dari 6 bulan saya sudah mendapatkan tempat tinggal yang sesuai dengan saya, dan supaya saya masih punya cadangan 6 bulan diakhir masa S3 saya jika terpaksanya saya tidak punya akomodasi nanti.

Setelah melihat jarak dan ketersedian akomodasi yang ditawarkan housing foundation pada saat itu, maka saya putuskan untuk menyewa di asrama yang bernama Østerbro karena lokasinya di Østerbro. Biaya sewa di asrama ini sangatlah mahal, tidak hanya menurut saya, tetapi juga menurut teman-teman di lab saya. Saya harus merogoh kocek sekitar 4000 DKK atau sekitar 536 euro per bulan (perlu diketahui bahwa beasiswa saya hanya 1000 euro per bulan) untuk sebuah kamar yang harus berbagi dengan orang lain. Satu kamar berdua. Tempat tidur sebelahan dan tidak ada privacy. Mamen!! Ini mahal sekali. Memang sih kami punya kamar mandi dan dapur yang hanya digunakan berdua, tetapi privacy itu lebih penting mahal, bung!

Pertama kali tiba, saya harus menuju kantor Housing Foundation dulu untuk mengambil kunci dan kartu laundry. Saya sedikit beruntung karena pada saat itu kartu laundry saya masih ada sedikit saldo di dalamnya. Yang menarik, saya hanya mendapatkan satu kunci dan itu bisa digunakan untuk membuka 6 macam pintu, yaitu pintu parkiran sepeda di basement, pintu luar, kotak pos, ruang laundry, dapur umum dan tentunya kamar sendiri. Namun lebih uniknya lagi, tidak bisa untuk membuka pintu kamar lain. Keren banget kombinasinya.

Kamar yang saya sewa adalah shared room yang cukup luas dan bersih, 29 m2, dengan satu kamar mandi yang gabung dengan WC dan wastafel besar, satu dapur kecil dengan dua kompor hot plate, seperangkat peralatan dapur juga lumayan lengkap, sepasang meja dan kursi makan, sepasang lemari baju, sepasang rak, sepasang tempat tidur, sepasang nakas, dan sepasang meja belajar beserta kursinya. Internet dengan kabel dan wifi. Heater di kamar cukup besar, sedangkan heater di kamar mandi berada di bawah lantai, jadi lantainya hangat.

Beginilah penampakan kamarku ketika datang.
Tidak jelas pemisahan area kekuasaan

Pintu keluar

Dari arah pintu masuk

Dari ujung kamar

Dapur

Pertama kali datang, saya mendapatkan teman sekamar dari Italia yang sedang mengambil internship untuk S3 nya. Beruntungnya saya datang seminggu sebelum dia harus pulang ke Itali. Jadi praktis saya hanya tinggal 1 minggu dengan dia. Kemudian Desember dan Januari Alhamdulillah saya tinggal sendirian tanpa punya teman sekamar, jadi saya puas memiliki privacy. Kemudian Bulan Februari, teman sekamar saya datang, sama seperti sebelumnya, dia juga berasal dari Italia. Bedanya yang baru ini, dia masih bachelor, akan melakukan penelitian di Cph untuk beberapa bulan, namun kesulitannya karena dia tidak begitu lancar berbahasa Inggris. Padahal saya juga tidak begitu lancar, tapi ternyata ada yang lebih parah dari saya. Singkat cerita saya tidak cocok sama dia. Tapi Alhamdulillah lagi, segala puji bagi Allah, Dia memberikanku tempat 2 minggu setelah teman sekamar saya datang.

Dan beginilah penampakan setelah aku tata ulang.
Dapur sebelum kutinggalkan

Areaku sebelum ku tinggalkan

Areaku dari arah sebaliknya

Dari pengalaman, jika ingin melakukan perubahan pada kontrak entah itu perpanjangan atau perpendekan kontrak lebih baik datang langsung ke UCPH housing foundation dan make it as clear as possible. Jangan percaya pada sistem bapuk online yang ada. Kalau tidak, seperti saya, meski sudah mengembalikan kunci dari 2 bulan sebelum kontrak pertama selesai, saya tetap berkewajiban membayar hingga selesai. Padahal saya sudah melakukan perubahan yang bisa saya lakukan melalui sistem online tersebut. Ketika mengembalikan kunci pun saya bilang kalau saya melakukanperpendekan kontrak dan mereka bilang "it's okay". In fact, it will never be okay until you checked together and make sure everything is right.

Sunday 22 March 2015

Zoologisk Museum, University of Copenhagen

Sabtu lalu, saya dan temen-teman di lab berkunjung bersama-sama ke Zoologisk museum milik Universitas Copenhagen. Museum ini terbuka untuk umum dari hari Selasa hingga Minggu mulai jam 10 pagi hingga pukul 5 sore. Hari Senin, seperti museum pada umumnya, museum ini tutup. Bagi semua orang yang memiliki kartu tanda pengenal dari Univerista Copenhagen bisa masuk museum ini secara gratis, tapi tetap harus mengambil tiket dengan menunjukkan kartu tanda pengenal. Bagi yang tidak memiliki kartu tanda pengenal Universita Copenhagen, bisa membayar seharga 75 Kr untuk dewasa dan 40 kr untuk anak-anak usia 3-16 tahun. Museum ini berlokasi di Universiteit Parken no.15, di Pinggir jalan raya besar. Jadi mudah untuk mencapainya.
Tangga masuk ke museum

Saya datang sedikit terlambat. Sudah ada Bodil, suaminya dan August (anaknya 3 tahun), Charlotte dan anak keduanya, serta Susanne dan Lorin (anak laki-lakinya). Setelah meletakkan jaket dan mengambil tiket, kita naik dengan elevator untuk masuk ke museum.

Museum ini menampilkan binatang-binatang yang kebanyakan adalah binatang yang biasa hidup di Eropa utara ribuan tahun yang lalu, kebanyakan sudah mulai punah dan tidak bisa dijumpai di daerah tropis. Beberapa penjelasan ada versi Bahasa Inggrisnya, sebagian lagi hanya dalam Bahasa Danish.
Windowed box

Begitu masuk museum, ada lemari berjendela yang kita bisa mengintip aneka binatang. Ada burung, kera, bebek, dan lain sebagainya. Yang lucu, saya melihat burung yang sangat kecil mungil sekali. Imut-imut banget deh pokoknya. Saya sampe nanya, itu ukuran asli? Kata temen saya sih iya.. Kemudian masuk ke “ruangan” berikutnya, saya langsung dibuat kagum dengan rangka dinosaurus yang super gede banget mejeng di tengah ruangan. Wuiiih… Keren…
Fosil dinosaurus

Untuk memasuki ruangan selanjutnya, kita akan melewati gua batu es. Esnya bisa dipegang, sebagian nyata, dingin. Sebagian hanya dekorasi. Setelah itu ditampilkan mammoth dan beberapa hewan yang hidup pada zaman es. Persis seperti di film Ice Age.

Di salah satu bagian di museum ini menampilkan hewan tiruan dalam ukuran asli yang bisa kita pegang, ada polar bear, babi hutan, landak, anjing laut, dan lain-lain. Jadi bisa tahu tekstur bulu dan rambut tubuh hewan itu aslinya seperti apa. Kemudian ada juga tengkorak-tengkorak hewan yang bisa kita susun, kita pegang, bahkan kita mainkan. Di ruangan ini juga ada meja untuk mewarnai lengkap dengan gambar dan alat untuk mewarnai sehingga anak-anak bisa beraktifitas di sini. Ada juga sofa dan beberapa buku bacaan yang bisa kita baca ditempat. Sayangnya buku-buku tersebut dalam Bahasa Danish. Ada juga ruangan untuk makan siang, tapi mereka tidak menjual makanan. Sehingga cocok untuk yang mau piknik kalau musim dingin.
Replika anjing laut. Lembut banget rambutnya

Mainan tengkorak hewan

Big popo

Ruang bermain anak

Ayo susun rangkanya

Terumbu karang juga ditampilkan. Bentuknya seperti otak ya..

Di lantai atas, ada ruang pameran yang buat saya mengagumkan. Karena binatang-binatang itu disusun rapi di dinding, ada juga yang digantung di langit-langit. Membuat saya berkata dalam hati, “Waaaaw!”.
Lantai atas

Pajangan dinding yang menakjubkan


Secara keseluruhan, yang paling saya suka selain gratis buat saya, adalah karena banyak polar bear! Aira suka banget sama boneka Popo polar bearnya dan rasanya ingin sekali membawa aira ke sini untuk ngasih tahu ukuran sebenarnya Si Popo kesayangan dia.
Keluarga Po

Hewan-hewan kutub

Anak-anak bisa berpose dengan species lainnya

Koleksi telur di museum


Monday 16 March 2015

Kerennya IT service

Adalah suatu hal yang norak (mungkin), tapi buat saya, saya tidak peduli, saya bilang ini keren.

Wednesday 11 March 2015

Pindahan Kos di Copenhagen

Adalah suatu momok yang umum bagi pendatang di Copenhagen bahwa mencari akomodasi itu susahnya minta ampun. Ada yang bilang mencari akomodasi di Copenhagen setara dengan 15 ECTS sendiri. Kenapa? Karena biaya akomodasi di sini luar biasa mahalnya dibanding kota-kota lain di Eropa. Mencari yang sesuai dengan budget Dikti  kita bukan perkara mudah. Selain itu jumlah penyedia akomodasi pun tidak banyak. Terlebih lagi kita harus bersaing dengan pencari tempat tinggal baik dari dalam dan luar Copenhagen itu sendiri. Ditambah dengan website untuk mencari tempat tinggal umumnya berbayar yang mana bukan jaminan kita pasti akan dapat akomodasi dari website tersebut. Dan harga untuk bisa mengakses kontak landlord yang mengiklan di website tersebut juga tidaklah murah. Namun ada satu website yang saya tahu untuk mencari apa saja baik barang baru, barang bekas, hingga akomodasi yang tidak perlu bayar untuk bisa akses kontak landlordnya, yaitu dba.dk. Mencari di situs gratis haruslah berhati-hati karena banyak juga yang hanya penipuan.

Sunday 8 March 2015

Danish birthday song

Yeay !! ini dia lagu ulang tahun dalam bahasa Denmark yang dinyanyikan teman-teman lab ku waktu aku ulang tahun beberapa hari yang lalu ... kurang lebih ngomongnya seperti yang saya Tulis di dalam Kurung.

Today, it is
Today it is [name] 's birthday (???)
Hurrah, hurray, hurray! (wah wah wah)
he / she probably found a gift get (she Sike sai e gefe fo)
he / she has wanted for years (which she unske sai o)
with lovely chocolate and cakes. (met Dayle sokolade o keyeo to)

How he smiles / her how he / she is happy
Hurrah, hurray, hurray! (wah wah wah)
but this day is also rar
for home waiting mother and father
with lovely chocolate and cakes. (met Dayle sokolade o keyeo to)

And when he / she home from school (/ work) goes
Hurrah, hurray, hurray! (wah wah wah)
then he / she home and throw a party
and those who come as guest
get lovely chocolate and cakes. (for Dayle sokolade o keyeo to)

Finally / last we shout in unison:
Hurrah, hurray, hurray! (wah wah wah)
Would that [name] Long live must
and its wishes fulfilled get
with lovely chocolate and cakes. (Met Dayle sokolade o keyeo to)

translation
Today it is [name] 's birthday
Hurray, hurray, hurray!
He / she probably recieves a present
att han / hon har Wished for this year
with lovely chocolate and cakes.

How he / she smiles how he / she is happy
Hurray, hurray, hurray!
But this day også nice
fordi at home waits mom and dad
with lovely chocolate and cakes.

And när han / she comes home from school (/ work)
Hurray, hurray, hurray!
He / she is going to have a two party
and the guests der er attending
will have nice chocolate and cakes.

At last we will sing loudly in choir:
Hurray, hurray, hurray!
May [name] livelong
and to have his / her wishes come true
with lovely chocolate and cakes.

Sumber: di sini

Bingung gimana nadanya? Seperti ini.


Tuesday 3 March 2015

Hiroshima Summer School


Laporan resminya ada di laman website Hiroshima University ini.

Laporan dari saya menyusul entah kapan ya.. (ini ceritanya cuma mau nyimpen tautannya saja)

Monday 2 March 2015

Rice cooker dan lemari

Pagi ini dapat kejutan tak terkira! Setelah seperti biasa ane ngungsi dari jam 3 pagi ke dapur umum, jam setengah 8 ane kembali ke kamar untuk masak buat sarapan. Kebetulan semalam gak makan malam, jadi pagi ini pengen sarapan agak berat pake nasi.