Wednesday 25 May 2016

Easter 2016


Libur paskah tahun ini, saya dan suami menjelajahi Scandinavia. Kami tidak terlalu ngoyo seperti tahun 2010 ketika kami keliling Eropa Barat. Kami ingin lebih menikmati libur paskah kali ini dengan berkunjung ke Malmo (Swedia), Copenhagen (Denmark), Helsinki (Finlandia), dan Oslo (Norwegia). Setiap kota kami hanya datangi selama sehari kemudian istirahat sehari di Copenhagen diantara perjalanan di tiap kota agar kami tidak perlu membayar akomodasi.

Malmo, Sweden

Malmo adalah kota kecil di Swedia yang berbatasan langsung dengan Copenhagen. Dari rumah, kami datang ke stasiun central untuk membeli tiket kereta. Salahnya, adalah kami beli tiket kereta di Stasiun. Padahal kami bisa membelinya di bandara karena bagaimanapun juga, kita harus berhenti di bandara untuk pemeriksaan pasport sebelum naik kereta yang ke Malmo. Karena kami sudah terlanjur berhenti di stasiun kereta dan harus delay 3 kali jadwal pemberangakatn ekreta yang menuju bandara, kami jadi kehilangan cukup banyak waktu untuk menikmati Malmo. Harusnya kami langsung saja berangkat ke bandara tanpa harus ke stasiun dulu. Lalu beli tiket kereta ke Malmo sebaiknya melalui DSB saja, jangan melalui SJ karena jika terjadi sesuatu (delay misalnya), reimbursenya lebih mudah karena DSB milik Denmark.

Kami tiba di Malmo sudah siang. Kami langsung menuju the turning torso sambal melewati bangunan-bangunan kontras antara tua dan modern, menarik sekali. Dari turning torso, kami berjalan kaki menyusuri pantai menuju Ribersborgs Kallbadhusset. Di tengah perjalanan, kami berhenti di sebuah bangku taman dan menikmati bekal mie goreng yang kami bawa. Angin hari itu sangat kencang. Kalbadhusset adalah tempat pemandian yang dibangun pada Juni 1898. Lebih dari 100 tahun yang lalu, ya tentu sudah melalui banyak renovasi. Sampai di Kallbadhusset, kami tidak mandi atau spa, kami hanya mampir ke cafenya dan membeli kopi untuk menghangatkan badan sebentar dan menikmati suasana. Setelah itu kami melanjutkan perjalanan mengelilingi Malmo, ke taman, perpustakaan dan pusat kota. Setelah itu kami langsung menuju ke stasiun dan kembali ke Copenhagen untuk makan malam bersama teman-temanku.

Malmo memberikan lebih dari yang kami bayangkan sebelumnya. Kota kecil yang cantik dan nyaman. Cocok untuk melepas kepenatan dari Copenhagen yang hiruk.
Jembatan menuju pusat kota Malmo

Depan stasiun Malmo

Contrast between modern and traditional

The Turning Torso

Jalan menyisir pantai di Malmo

The Kalbadhusset, tempat pemandian umum yang melegenda di Malmo

Nongkrong sama pacar di Cafe Kalbadhusset

Pacaran dulu di taman

Just beautiful view

Helsinki, Finlandia

Kami ke Helsinki dengan pesawat. Saran untuk yang mau ke Helsinki, sebaiknya luangkan waktu lebih dari 3 hari ke Helsinki dan berlayarlah ke Tallin, Estonia dari Helsinki (hanya dua jam naik kapal). Sepertinya kami memang kurang persiapan libur paskah kali ini. Kami hanya punya waktu dua malam, satu hari di Helsinki, jadi kami hanya keliling kota Helsinki yang tidak terlalu menarik dan ke Suomenlinna. Tapi kami dapat salju di Helsinki. Lumayan, seneng liat bojoku yang belum pernah mainan salju. Suomenlinna juga menarik. Pulau pertahanan Helsinki. Liat bunker2 yang seperti di pulau teletubies.

Untuk berhemat, kami membawa bekal untuk 2 kali makan, roti serta cokelat untuk kudapan di jalan. Selain itu, kami memilih berbelanja di supermarket lokal. Dengan berjalan-jalan ke supermarket lokal, kami bisa mempelajari kebiasaan makan orang setempat, mencicipi makanan khas sana dengan harga jauh lebih murah daripada beli di restoran. Rugi kalau harus berlabuh di fast food karena itu hanya membuat kita miskin pengetahuan rasa. Mencoba salah satu restoran lokal juga penting supaya kita tahu jenis makanan tradisional khas kota masing-masing, namun jika setiap kali makan harus ke restoran, mmmm…. Kami sudah merasa bahagia dan cukup dengan mencoba sekali saja.
Makan siang di kapal yang ngetem di depan pasar tradisional Helsinki

Di kapal ferry menuju Suomenlinna

Di depan pusat informasi di pulau Suomenlinna

The White church, Helsinki


Di puncak benteng pertahanan Suomenlinna

Bunker, mirip rumahnya teletubbies

Berusaha bikin bentuk malaikat ceritanya

Oslo, Norwegia

Kami ke Oslo dengan naik kapal pesiar DFDS program minicruise yang dapat dua malam satu hari di Oslo. Untuk dapat tiket murah dari DFDS, sebaiknya daftar newsletternya terlebih dahulu. Kadang ada penawaran hanya 24kr per orang untuk tiket PP dari Copenhagen-Oslo-Copenhagen.

Begitupun perjalanan kali ini, kami bekal nasi untuk 2 kali makan: makan malam dan sarapan. Kami butuh sarapan nasi karena kami akan berjalan kaki seharian. Makan siangnya kami mencari supermarket, tapi saat itu tidak ada yang buka karena hari libur. Tadinya ada restoran yang saya incar juga di Oslo, tapi juga tidak buka. Akhirnya kami makan siang di Baresso. Untuk pengalaman, kami tak lupa mencoba restoran di dalam kapal. Kami memesan tempat untuk makan malam di Seven Seas Buffet Restaurant. Menu yang ditawarkan cukup beragam dan memang khas Scandinavia. Rata-rata hanya berbumbu garam. Kasihan mereka. Seharusnya menu seafood bisa jauh lebih nikmat dengan bumbu lebih kaya khas Indonesia.
Di depan Museum Kapal Viking di Oslo

Makan siang di Baresso Bar di dalam kapal

(almost) private Jacuzzi di dalam kapal

Buffee menu di restoran 7seas, DFDS

Kapal Pearl Seaways, DFDS

Opera, Oslo

The Tiger, depan stasiun Oslo. Titik kumpul free walking tour biasanya. Hari itu tidak ada walking tour.

Add caption

Monumen nobel of peace, Oslo

Pemandangan di Oslo Fjord

Itu kapal yang kita naiki

Di depan pusat informasi di dalam kapal DFDS

Copenhagen, Denmark

Ini adalah kali kedua suami saya datang ke Copenhagen. Jadi saya hanya menunjukkan kantor saya dan dia mengajak saya jalan kaki dari kantor ke rumah. Ternyata jalan kaki sekitar 3 km bersama suami itu menyenangkan ya.. Ya meskipun biasanya kalau kami keliling kota pasti lebih dari 3 km jalan kakinya, tapi jalan kaki dari tempat yang sudah biasa kita lalui pakai sepeda adalah sebuah ”males banget” sebenarnya. Tapi dengan berjalan kaki, kami jadi lebih menikmati banyak hal.
Jembatan Frederiksberg yang baru pertama kali kulalui dengan berjalan kaki. Biasanya selalu naik sepeda.

Bagus sih desainnya.. tapi jadi tambah jauh jalannya kalau dibuat berliku-liku begitu. Memang disuruh sehat kalau hidup di sini

Salah satu contoh jenis infusion yang dijual curah

Candle light dinner ala ala. Dengan sup kepala salmon dan sambel bawang cabai habanero

Kesimpulan:

Sepertinya kami kurang pengalaman untuk liburan kali ini. Tapi kami dapat banyak pelajaran penting yang semoga berguna untuk orang lain. Supaya kami tidak merasa rugi, maka kami bagi pengalaman ini. Enjoy and prepare your travel better than us!
Bekal makan dan kudapan kami. Nasi ayam balado dan bakso; nasi daging cabai hijau; pancake roll isi selai nuttela


Bekal kami yang lain