Saturday 24 September 2016

Menu at Eurosense 2016

Mau tahu menu apa saja yang saya nikmati ketika seminar Eurosense 2016?

Sunday 18 September 2016

Bike town show down

Bike town show down ini adalah sebuah proyek inovatif dan non-profit yang bertujuan untuk mengumpulkan dan memperbarui sepeda untuk siswa Denmark dan internasional pada awal tahun ajaran.  Acara ini diselenggarakan oleh pemerintah kota Lyngby untuk merenovasi sepeda tua/yang sudah ditinggalkan, turut berkontribusi pada lalu lintas yang bersih, membudayakan olahraga, meningkatkan kesehatan dan untuk sosialisasi gaya hidup yang berkelanjutan.

Friday 16 September 2016

Snorkeling: Now I know another function of our saliva!


Minggu lalu, saya mengikuti kegiatan sosial bersama teman-teman dari satu section berkunjung ke akuarium Øresund, mencari lumba-lumba dan ikan hiu di laut dengan kapal cepat, serta menyelam (snorkelling) melihat keindahan bawah laut. Begitu sampai, kami dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok 1 ikut naik kapal cepat terlebih dahulu baru snorkelling. Kelompok 2 kebalikannya. Saya ikut kelompok 1. Sebelum naik kapal, kami harus menggunakan rompi pengaman yang akan menjadi rompi pelampung jika sensor terkena air. Jika dalam 10 detik rompi pengaman tidak mengembang, maka kita bisa menarik tali secara manual dan pelampung akan mengembang. Kami menaiki kapal dengan 2 motor yang bisa mencapai kecepatan 70 knot. Sayang sekali saat itu kami tidak dapat melihat satu ekor pun ikan yang berenang di atas. Tapi saya menikmati saat meminum kopi sambil makan kue brownies di atas kapal sembari berburu, melepaskan pandangan ke laut lepas mencari ikan lumba-lumba ataupun ikan hiu.

Tiba di darat, kami langsung makan siang dengan bekal sandwich yang sudah disiapkan oleh Belinda dan Charlotte sebagai panitia. Selesai makan siang, kamipun berganti pakaian untuk snorkeling. Perlengkapan untuk snorkeling antara lain: wet suit yang terdiri dari 2 bagian (celana terusan hingga badan tanpa lengan dan jaket lengan panjang dengan penutup kepala), kacamata masker yang menutup hingga hidung, tabung untuk bernapas dengan bagian yang harus digigit sehingga tidak mudah lepas, sepatu boot, dan sepatu katak (fin). Wet suit memang seharusnya melekat dengan badan agar menginsulasi suhu tubuh dengan sempurna. Jadi kita gak kedinginan meski menyelam dan bermain air lama. Namun memakai wet suit itu juga tidak mudah karena ngepres body banget dan bahannya tebal. Butuh perjuangan untuk menggunakannnya. Tips untuk pakai bagian celana adalah dengan menggerakkan kaki naik turun sambil miring-miring. Pikir sendiri ajalah kalau bingung. Yang penting kepakai. Untuk bagian jaket, selamat berjuang! Tips untuk melepaskan adalah dengan minta bantuan teman menarik baju. Itu jauh lebih mudah. Setelah berpakaian, kami keluar dari ruangan dan mendapatkan pengarahan dari pemandu. Setelah memakai boot, memilih sepatu katak dan masker yang sesuai, kami berjalan kaki menuju pantai.  Tiba di pantai, kita harus menuju tempat dengan kedalaman minimal se-udel (belly button). Lalu kita pasang sepatu katak. Cara memasang sepatu katak adalah dengan menaikkan salah satu kaki ke paha kita dan sedikit menunduk/ seperti posisi duduk di kursi, lalu pasang sepatu katak. Tips ini saya dapat dari Anne-Marie yang sudah biasa menyelam (diving). Sebelum memasang kacamata masker, kita harus bersihkan kacamata supaya tidak berembun. Tipsnya adalah dengan menggunakan air ludah! Ha?! Iya, dengan ludah. Dan saya tidak bisa meludah. Akhirnya pakai ludahnya Anne-Marie. Hahahaha…. Tenang, kan abis itu dibilas pakai air berkali-kali… Dan memang cara itu manjur. Setelah set semuanya, kita dibiarkan bereksplorasi di bagian cetek. Aku lihat kepiting kecil. Ikan-ikan kecil dibalik rumput laut. Seneng banget!! Pasti lebih indah menyelam di Indonesia pikirku. Begitu kita merebahkan tubuh, kita akan otomatis mengapung karena wet suit kita membuat kita mudah mengapung. Bagian paling sulit justru ketika harus bangun. Karena sepatu katak justru memberikan gaya balik yang membuat kita susah berdiri. Dan saya selalu saya tersedak ketika harus bangun karena air masuk ke dalam selang dan saya sudah kehabisan napas untuk bisa menyembur selang. Hanya butuh latihan untuk menjadi mahir dalam hal ini. Saya tanya sama pemandunya bagaimana teorinya supaya bisa bangun dengan mudah, dia bilang gak ada teori, latihan aja. Hedeeeh… Selamat lah saya.

Setelah latihan di tempat cetek, saya penasaran pengen lihat ke tempat yang agak jauh, tapi saya takut karena masih amatir banget. Eh, pemandunya baik hati mau mengantarkan saya melihat ke tempat yang jauh. Dan dia sabar banget ketika saya dua kali minta naik karena air masuk ke dalam selang dan saya masih gagal menyembur. Udah disembur, tapi kayaknya semburan saya kurang kuat, jadi tetap masuk airnya. Hahahaha… Saya harus belajar lagi. Saya seneng banget bisa mencoba snorkeling meski masih bergantung sama orang lain. Kalau ada kesempatan lagi, saya mau lah lihat keindahan bawah laut Indonesia. Harusnya snorkelling di Indonesia juga pakai wet suit ya? Gak tahu sih.. saya belum pernah. Tapi wet suit yang kemarin dipakai juga buatan Thailand kok.

Setelah selesai snorkelling, kami mandi membersihkan badan dari air laut yang lengket karena garam. Lalu segera pulang kembali ke Copenhagen. Terimakasih teman-teman untuk hari yang menyenangkan.