Saturday 29 July 2017

Restaurant Setting Experiment di Research Center Institute Paul Bocuse

Mulai tanggal 17-28 July 2017, saya berkesempatan untuk membantu penelitian Adriana Galinanez Plaza tentang consumer liking in different context. Penelitiannya mirip-mirip dengan penelitianku. Bedanya saat itu, dia hanya menguji satu produk, kue bolu dengan zaitun dan ham yang industrial dan home-made sebagai appetizer di jamuan makan malam sebuah restoran. Konteksnya pun dia buat berbeda, satu minggu di amenguji di restoran, satu minggu dia akan menguji di laboratorium.

Saya kebagian tugas di dapur. Saya bertanggung jawab untuk menyiapkan aperitif berupa sup Gazpacho, membersihkan semua piranti setelah dipakai dan membantu koki menyiapkan piring untuk menu utama dan dessert. Karena yang diuji hanya kue bolunya, dan konsumen tidak membayar apapun alias makan malam gratis, maka menu dibuat sesederhana mungkin. Mereka menggunakan produk industri mulai dari Gazpacho, mereka menggunakan merk . untuk kue bolu, ada yang dibuat benar oleh kokinya, ada yang dari Carrefour. Kemudian untuk menu utama, buncis beku dari Bonduelle yang dioven 15 menit, kemudian dikasih minyak zaitun dan garam; dadu kentang beku dari Mc Cain yang dioven 15 menit dan diberi garam; filet dada ayam yang di souz vide, kemudian di pan grill sebentar untuk membentuk crust, dan diberi saus kaldu tulang ayam. Untuk makanan penutup, Raspberry cake beku dari Pomona Passion Froid yang diberi saus raspberry dan krim. Jujur, saya sedih lihat orang datang ke restoran dan dikasih makan produk industri begini. Oke, penampilannya bagus, tapi kan ini IPB?! Oke, mereka tidak bayar, jadi gak boleh protes juga kalau kualitas makanannya begitu. Tapi ya tetep aja. Selain makanan, ada juga minuman bir yang bisa konsumen pilih.

Makan malam ini dimulai pukul 7 dan berakhir sekitar pukul setengah 10 malam. Setelah itu kita membersihkan dapur hingga seperti sedia kala. Hari pertama aku pulang sampai rumah pukul 12 malam lebih sedikit. Fiuh. Capek juga berdiri dari jam 4 sore. Hari pertama saya bekerja di dapur dan sudah keslomot loyang panas sepanjang 2 cm. Nanya kerja di dapur pas musim panas begini panasnya ganda. Karena udara di luar sudah panas, kemudian di dapur jelas gak ada AC dan banyak kompor dan oven nyala. Tidak hanya itu. Meja platting dan dish washernya semua dipanaskan. Sempurna.

Kesimpulannya: saya bersyukur bekerja sebagai dosen, tidak sebagai koki.