Monday 3 July 2017

Tentang Ephemeral restaurant

Workshop tentang budaya masak dan inovasi ini adalah pembuka dari symposium yang akan diadakan besok yang mengusung tema memasak sebagai ritual. Workshop ini diselenggarakan setengah hari pada tanggal 28 Juni 2017. Sebelum memulai workshop, peserta diajak untuk makan siang bersama di Ephemeral Restaurant (restaurant sementara) yang kali ini mengusung tema Hutan.
Pintu masuk
Disebut sebagai ephemeral restaurant karena resto ini adalah tempat para calon koki berkarya menunjukkan bakatnya mulai dari A sampai Z. Mulai dari mendesain menu, menyusun jadwal, memikirkan konsep restoran, dekor, bahan baku, dan lain sebagainya. Restoran ini akan berganti-ganti tema sesuai dengan proyek yang siswa kerjakan. Bisa dibayangkan biaya untuk pembuatan restoran ini.. karena restoran ini harus berganti dekor sesuai dengan temanya, maka biaya habis pakainya pasti banyak sekali. Saya merasa sangat beruntung bisa mencicipi suasana dan makanan di restoran ini. Ini adalah pengalaman yang tidak ternilai harganya untuk saya karena restoran ini tidak akan ada lagi di masa yang akan datang.

Di depan pintu masuk, restoran ini sudah di dekor untuk menunjukkan konsepnya dan beberapa sponsor yang mendukung acara ini. Begitu masuk, dinding-dinding semua di hias dengan pemandangan  seperti di hutan 4 musim dengan menggunakan proyektor. Meja dibuat dari potongan kayu utuh. Diatas meja dihias dengan bunga dan batang pohon. Serbetnya pun dihias, namun menurut saya warnanya kurang kontras. Mungkin serbet putih dengan detail daun berwarna hijau akan membuat lebih kontras dan elegan. Daftar menunya pun didesain dengan bentuk menyerupai tulang daun. Akan ada 4 menu yang disajikan.
Dekor dinding

Meja makan bertema hutan

Every detail counted

menu

Menu pertama Amuse-Bouche. Sarang burung yang terbuat dari kentang yang digoreng, diisi dengan mouse jamur, kuning telur dan confit telur puyuh.
Amuse-Bouche

Untuk saya yang vegetarian dan makan ikan, saya mendapat ikan trout merah dengan pure kentang, vanila dan lemon.
Plat

Untuk makanan penutup, meringue isi cokelat mouse, berries dan sorbet berries, tanpa gelatin.
Dessert

Sebagai pembersih mulut, untuk saya yang tidak minum alcohol, saya mendapatkan berries (strawberry, raspeberry, dan blackberry yang ditaburi dengan permen yang meletup di dalam mulut.
Cleansing

Secara umum, menu yang disajikan memuaskan untuk saya. Pembukanya membuat kita tertarik untuk makan, gurih dan umami sekali mouse jamurnya. Kontras tekstur diawal antara sarang burung dari kentang dan mousenya juga sangat bagus. Cara memasak ikan trout yang sangat penuh pemikiran, dipadukan dengan pure wortel yang tidak biasa karena campuran vanila dan lemon yang seimbang, berpadu dengan ciamik. Presentasi dessert yang cantik dengan kontras tekstur dibeberapa unsur memuaskan jamuan. Letupan permen yang berpadu dengan manis asam alami dari berry didalam mulut memberikan sensasi yang aneh-mengejutkan dalam konteks yang positif.